Kita Tidak Sendiri, Masih Punya Allah
Pernah pada malam Jumat di Rumah Amalia sedang Yasinan bersama, kami kedatangan seorang Ibu. senyumnya yang lembut menyapa setiap orang dijumpainya. Tak lama kemudian saya menyapa beliau. "Ibu ini orang ceria ya..selalu tersenyum, kayaknya nggak pernah bersedih?" Beliau menjawab, "Pernah dulu, setahun yang lalu. Ketika saya kehilangan suami dan anak saya karena kecelakaan." Kami terdiam mendengarnya. "Lantas sejak kapan Ibu kembali tersenyum?" tanya saya. Beliaupun menjawabnya, "Sejak saya menyadari bahwa saya tidak sendiri, saya masih punya Allah."
Sahabatku, disaat cobaan dan penderitaan datang bertubi-tubi, kehilangan, kegagalan, difitnah, dicaci maki, dikhianati yang menyesakkan dada. Anda merasa tidak sanggup lagi menghadapi semua itu. Maka ingatlah, anda tidak sendiri. Anda masih punya Allah yang menemani anda dalam hidup ini. Datang, menangislah & memohonlah kepada Allah sehingga luka dan derita anda berubah menjadi senyum kebahagiaan. "Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang yang beriman." (QS. al-Ma'idah :23)
Sahabatku, disaat cobaan dan penderitaan datang bertubi-tubi, kehilangan, kegagalan, difitnah, dicaci maki, dikhianati yang menyesakkan dada. Anda merasa tidak sanggup lagi menghadapi semua itu. Maka ingatlah, anda tidak sendiri. Anda masih punya Allah yang menemani anda dalam hidup ini. Datang, menangislah & memohonlah kepada Allah sehingga luka dan derita anda berubah menjadi senyum kebahagiaan. "Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang yang beriman." (QS. al-Ma'idah :23)
0 Response to "Kita Tidak Sendiri, Masih Punya Allah"
Post a Comment