Pesan Terakhir Seorang istri
Dalam hidup seorang suami betapa berharganya seorang istri setelah tiada, memberikan pesan terakhir untuk suami yang dicintainya. Demikian juga yang terjadi pada seorang suami yang mencintai istrinya dengan setulus hati namun istri yang dicintainya telah pergi meninggalkan dia dan sang buah hati untuk selamanya. Justru disaat cintanya semakin mendalam. Luka perih dihatinya tak tertahankan. Perasaan bersalah selalu menyelimuti dirinya. Masih teringat sewaktu pulang kerja, istrinya mengajak sholat berjamaah bersama suami dan sang buah hatinya. Istrinya selalu mengingatkan 'Ayah jangan lupa sholat ya..' Seulas senyum istrinya sambil menatap wajahnya namun tak juga dimengerti. Malam mereka membaca al-Quran bersama. Bergantian membaca dan saling menyimak. Semuanya berlalu begitu cepat. Canda dan tawa menghiasi rumah. Kebahagiaan itu hadir membawa kedamaian hati.
Pagi hari dirinya menemukan istrinya terpeleset saat mencuci. Tanpa berpikir panjang, bergegas membawa istrinya ke klinik terdekat. Sampai di klinik nyawa istrinya tak tertolong lagi. Air matanya mengalir tak tertahan. Begitu cepat istrinya meninggalkan dia pergi. Masih teringat pesan istrinya 'Ayah, jangan lupa sholat ya.' Bagai pesan terakhir untuk dirinya. Terbayang olehnya selama ini dirinya tidak bisa menjadi imam yang baik. Ditengah kesibukannya bekerja terkadang mengabaikan sholat dan keluarganya. Begitu istrinya telah pergi selamanya dan tak akan pernah kembali, perasaan kehilangan menyelimuti dirinya. Malam itu di Rumah Amalia, Laki-laki muda itu bersama sikecil duduk dipangkuannya. 'Mas Agus, saya belajar mengikhlaskan kepergian istri saya, sekalipun terkadang hati saya masih terasa luka perih, semua itu ketetapan Allah yang harus saya terima, membuat saya semakin dekat kepada Allah.' Malam itu kami berdoa bersama untuk istri yang dicintainya.
Pagi hari dirinya menemukan istrinya terpeleset saat mencuci. Tanpa berpikir panjang, bergegas membawa istrinya ke klinik terdekat. Sampai di klinik nyawa istrinya tak tertolong lagi. Air matanya mengalir tak tertahan. Begitu cepat istrinya meninggalkan dia pergi. Masih teringat pesan istrinya 'Ayah, jangan lupa sholat ya.' Bagai pesan terakhir untuk dirinya. Terbayang olehnya selama ini dirinya tidak bisa menjadi imam yang baik. Ditengah kesibukannya bekerja terkadang mengabaikan sholat dan keluarganya. Begitu istrinya telah pergi selamanya dan tak akan pernah kembali, perasaan kehilangan menyelimuti dirinya. Malam itu di Rumah Amalia, Laki-laki muda itu bersama sikecil duduk dipangkuannya. 'Mas Agus, saya belajar mengikhlaskan kepergian istri saya, sekalipun terkadang hati saya masih terasa luka perih, semua itu ketetapan Allah yang harus saya terima, membuat saya semakin dekat kepada Allah.' Malam itu kami berdoa bersama untuk istri yang dicintainya.
0 Response to "Pesan Terakhir Seorang istri"
Post a Comment