Saling Setia

Tali yang mengikat kuat hubungan suami isteri dalam suka dan duka adalah kesetiaan. Ukuran kesetiaan yang tertinggi adalah tidak melakukan perzinaan, atau hubungan seks dengan orang yang bukan suami atau isterinya, hubungan seks diluar pernikahan. Hubungan seks antara calon suami dan calon isteri dengan dalih apapun, merupakan bentuk perbuatan ketidak setiaan kepada norma, yaitu berhubungan seks di luar pernikahan. Ketika nanti di tengah krisis rumah tangga terjadi perdebatan tentang kesetiaan, maka pengalaman pra nikah itulah yang akan menjadi alat untuk saling menuduh,; lha dulu situ belum nikah juga sudah mau saya gituin, apa bedanya sekarang, kata suami. Isterinya menjawab. Dasar laki bejat, dulu saya yang di rayu-rayu, sekarang setelah bosan dengan saya, perempuan-perempuan lain yang dirayu-rayu.

Disinilah pentingnya menjaga kesucian pergaulan sebelum menikah. Agama tidak mengekang kaku, Rasulullah mengingatkan bahwa Jika melihat wajah dan kedua tangan seorang wanita membuatmu lebih terdorong untuk menikahinya, maka lakukanlah. Jadi Rasulullah membatasi melihat wajah dan kedua belah tangan karena dari kedua anggota badan itu , dengan menggunakan mata kepala dan mata hati sudah dapat dilihat karakteristik seseorang. Jadi, menjaga kesetiaan sudah dilakukan dari awal perkenalan dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan agama agar mampu mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah dengan saling setia dan menjaga kesetiaan.

1 Response to "Saling Setia"

alihasan said...

sekarang yang maen cinta bnyak yang meniru cara ayam bos.. astagfirullooh..

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel