Oh..Hana, Putriku sayang

Sore itu saya menjemput istri, hana dan icha dari terminal blok M. Kami naik bajaj menuju radio Bahana. Tepat jam 6 malam saya dan mas rully penyiar radio bahana telah mengudara. "Tema kita malam ini apa mas agus?" tanya mas rully. "Tangga menuju keluarga bahagia."jawab saya. Ketika saya sedang onair membahas keluarga bahagia, hana sibuk berlari-lari sambil menyebut "ayahku, ayahku.." betapa senangnya hana melihat ayahnya yang sedang on air.

Ditengah mirisnya gegap gempita kehidupan, keluarga bahagia seolah gambaran yang sulit dicapai. pertengkaran, perceraian hampir menghiasi berita yang dikonsumsi oleh masyarakat. Apa yang sebenarnya dimasyarakat ini?

Dimasyarakat manapun keluarga merupakan rujukan keberhasilan dan
kebahagiaan. Jika ada orang gagal dalam karier, namun sukses dalam kehidupan keluarga, maka dia tetap dipandang sukses. Tapi jika ada orang yang gagal didalam mengurus keluarga namun sukses didalam kariernya maka orang itu dipandang gagal. Itulah sebabnya peran ayah sebagai teladan dan ibu sebagai pengayom berperan sebagai figure bagi anak-anaknya sekaligus pondasi didalam rumah tangga.

Dalam akhir acara ada kebahagiaan yang menyelemuti hati kami sekeluarga, sambil menikmati ayam ganthari dan indahnya malam kami, Hana berlari menghampiri saya sambil mengatakan, "ayahku..ayahku.." Tak kuasa menahan airmata seorang ayah untuk melihat anaknya yang begitu bangga pada ayahnya. Oh..Hana, Putriku sayang.

0 Response to "Oh..Hana, Putriku sayang"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel