Ibunya Rizki menangis
Malam itu anak-anak Pengajian Amalia sedang bersemangat menghapalkan surat-surat pendek penuh semangat. Tak lama kemudian Ibunya Rizki datang. Kami berbincang bersama. Anak-anak tetap belajar mengaji diajar oleh Lusi. Istri saya menyapa, ”Apa kabar Ibunya Rizki?” ”Alhamdulillah baik kak.”jawabnya.
”Rizki sekarang sudah hapal surat2 pendek.” kata Ibunya Rizki. ”Saya aja dulu waktu sebesar Rizki belum hapal loh kak surat2 pendek itu.” Rasa haru bercampur bangga menyelimuti Ibunya Rizki. ”Bahkan sekarang Rizki semangat untuk belajar.” Terlihat Air mata itu mengalir. Air Mata seorang ibu yang mensyukuri nikmat Alloh SWT diberi anugerah oleh Alloh anak yang sholeh seperti Rizki.
Cerita ini adalah gambaran Program Pendidikan Amalia adalah Program beasiswa bagi anak-anak tidak mampu dan anak-anak yatim di Amalia yang duduk dibangku sekolah SD & SMP, Selain membiayai kegiatan sekolah anak-anak juga melakukan pembinaan melalui Pendidikan Al-Quran. Program pendidikan sudah berjalan setiap harinya dari hari senin hingga Ahad.
Program ini dengan pola terpadu disekolah, pengajian dan orang tua yang bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak menjadi Insan Mulia.
kepribadian anak merupakan interaksi dari kualitas nafs, qalb,’aql dan bashirahnya; interaksi antara jiwa, hati, akal, dan hati nuraninya. Kepribadian seseorang disamping bermodal kapasitas fitrah bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, juga terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya, proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Dalam perspektif ini, agama yang diterima dari pengetahuan maupun yang dihayati dari pengalaman rohaniah masuk kedalam struktur kepribadian seseorang. Orang yang menguasi ilmu agama atau ilmu akhlak (sebagai ilmu) tidak otomatis memiliki kepribadian yang tinggi, karena kepribadian bukan hanya aspek pengetahuan.
Obsesi membentuk Insan (sebagai inividu) yang berkepribadian atau yang berkarakter bisa dimiliki oleh orang tua atas anaknya, guru atas anak didiknya, atau oleh seseorang yang memiliki perhatian khusus kepada orang-orang / anak-anak tertentu. Membangun kepribadian bukanlah pekerjaan yang mudah. Anak-anak membutuhkan situasi psikologis dan sugesti yang kondusif bagi internalisasi nilai. Infrastruktur yang disediakan bagi Program Pendidikan Amalia untuk membentuk insan yang berkepribadian yaitu:
1. penanaman nilai
2. Lingkungan yang Kondusif
3. Membangun Tokoh Idola
4. Pembiasaan kepada Pola Tingkah Laku Konstruktif.
Program yang sudah dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Ahad adalah:
1. Taman Hafidz al-Quran (penghapalan al-quran untuk anak2 surah2 Juz Amma’).
2. Taman Cinta Ilmu (Kegiatan keilmuan dengan metode accelerated).
3. Taman Munajat Ilahiah ( bersama).
4. Taman Muhasabah (Kegiatan penanaman nilai Islam).
5. Bimbingan Belajar (dilaksanakan tiap hari ahad, bahasa inggris)
”Rizki sekarang sudah hapal surat2 pendek.” kata Ibunya Rizki. ”Saya aja dulu waktu sebesar Rizki belum hapal loh kak surat2 pendek itu.” Rasa haru bercampur bangga menyelimuti Ibunya Rizki. ”Bahkan sekarang Rizki semangat untuk belajar.” Terlihat Air mata itu mengalir. Air Mata seorang ibu yang mensyukuri nikmat Alloh SWT diberi anugerah oleh Alloh anak yang sholeh seperti Rizki.
Cerita ini adalah gambaran Program Pendidikan Amalia adalah Program beasiswa bagi anak-anak tidak mampu dan anak-anak yatim di Amalia yang duduk dibangku sekolah SD & SMP, Selain membiayai kegiatan sekolah anak-anak juga melakukan pembinaan melalui Pendidikan Al-Quran. Program pendidikan sudah berjalan setiap harinya dari hari senin hingga Ahad.
Program ini dengan pola terpadu disekolah, pengajian dan orang tua yang bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak menjadi Insan Mulia.
kepribadian anak merupakan interaksi dari kualitas nafs, qalb,’aql dan bashirahnya; interaksi antara jiwa, hati, akal, dan hati nuraninya. Kepribadian seseorang disamping bermodal kapasitas fitrah bawaan sejak lahir dari warisan genetika orang tuanya, juga terbentuk melalui proses panjang riwayat hidupnya, proses internalisasi nilai pengetahuan dan pengalaman dalam dirinya. Dalam perspektif ini, agama yang diterima dari pengetahuan maupun yang dihayati dari pengalaman rohaniah masuk kedalam struktur kepribadian seseorang. Orang yang menguasi ilmu agama atau ilmu akhlak (sebagai ilmu) tidak otomatis memiliki kepribadian yang tinggi, karena kepribadian bukan hanya aspek pengetahuan.
Obsesi membentuk Insan (sebagai inividu) yang berkepribadian atau yang berkarakter bisa dimiliki oleh orang tua atas anaknya, guru atas anak didiknya, atau oleh seseorang yang memiliki perhatian khusus kepada orang-orang / anak-anak tertentu. Membangun kepribadian bukanlah pekerjaan yang mudah. Anak-anak membutuhkan situasi psikologis dan sugesti yang kondusif bagi internalisasi nilai. Infrastruktur yang disediakan bagi Program Pendidikan Amalia untuk membentuk insan yang berkepribadian yaitu:
1. penanaman nilai
2. Lingkungan yang Kondusif
3. Membangun Tokoh Idola
4. Pembiasaan kepada Pola Tingkah Laku Konstruktif.
Program yang sudah dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Ahad adalah:
1. Taman Hafidz al-Quran (penghapalan al-quran untuk anak2 surah2 Juz Amma’).
2. Taman Cinta Ilmu (Kegiatan keilmuan dengan metode accelerated).
3. Taman Munajat Ilahiah ( bersama).
4. Taman Muhasabah (Kegiatan penanaman nilai Islam).
5. Bimbingan Belajar (dilaksanakan tiap hari ahad, bahasa inggris)
0 Response to "Ibunya Rizki menangis"
Post a Comment