Menghukum Mulutnya
Seringkali saya mendapatkan pencerahan dari perbuatan aneh orang yang secara formal di menyandang predikat ditengah masyarakat. Demikian juga halnya dengan seorang ustad beranjak populer dikampungnya, yang menolak setiap permintaan mengisi pengajian. Yang saya dengar ustad itu sedang menjalani puasa membisu.
Pada suatu hari saya bertemu dengan adiknya, bertanya apakah benar penolakan mengisi pengajian itu karena sedang puasa membisu atau karena hal lainnya. Katanya adik ustad itu, “Tidak benarnya gosip sedang puasa membisu atau amplopnya terlalu kecil. Yang benar pak ustad sedang menghukum mulutnya karena sudah terlalu banyak bicara.
Pada suatu hari saya bertemu dengan adiknya, bertanya apakah benar penolakan mengisi pengajian itu karena sedang puasa membisu atau karena hal lainnya. Katanya adik ustad itu, “Tidak benarnya gosip sedang puasa membisu atau amplopnya terlalu kecil. Yang benar pak ustad sedang menghukum mulutnya karena sudah terlalu banyak bicara.
0 Response to "Menghukum Mulutnya"
Post a Comment