Penanaman Tentang Nilai
Dalam pembentukan pola anak agar menjadi Insan Mulia paling tidak ada 4 infrastruktur, Yaitu:
1. penanaman nilai
2. Lingkungan yang Kondusif
3. Membangun Tokoh Idola
4. Pembiasaan kepada Pola Tingkah Laku Konstruktif.
Tulisan berikut ini akan membahas bagaimana Penanaman tentang nilai yang agar Anak-Anak menjadi Insan Mulia (Amalia).
Tingkah laku Insan Mulia dipengaruhi oleh aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika seseorang memiliki kapasitas yang seimbang dari ketiga aspek tersebut, teorinya ia dapat hidup harmoni dengan lingkungan dan dengan dirinya karena kemampuannya mengamati dan merespons permasalahan secara benar dan proporsional.
Pengetahuan tentang nilai akhlak itu sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian terutama bagi anak yang memiliki fitrah bawaan yang baik. Pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak bisa disampaikan, antara lain, oleh orang tua dan guru:
1. Orang tua dapat melakukannya sejak dini melalui dongeng sebelum tidur dan nasihat rutin. Dapat juga berupa nasihat khusus sehubung dengan kejadian-kejadian penting, misalnya ketika akan berangkat merantau, dalam proses memilih jodoh, ketika menemui hidup berumah tangga, ketika memduduki suatu jabatan;
2. Guru sekolah menyampaikannya dalam proses belajar mengajar melalui pelajaran akhlak atau budi pekerti yang pada umumnya lebih berpengaruh pada aspek kognitif dan sedikit pengaruh pada aspek afektif. Disiplin sekolah yang bermuatan nilai akhlak meski boleh jadi tidak disukai oleh murid, cukup besar pengaruhnya dalam diri si murid, sekurang-kurangnya merasuk ke alam bawah sadar.
3. Ulama atau orang bijak menyampaikannya sesuai salat berjamaah atau dalam pengajian, atau dalam pertemuan khusus.
4. Cendekiawan menyampaikannya melalui forum diskusi.
5. Melalui literature yang terprogram.
6. Dapat juga diproleh seseorang dari peristiwa yang mengesankan hati yang kemudian dijadikan pelajaran.
Bagi anak-anak, pengetahuan tentang nilai akhlak bersifat normatif. Akan tetapi, pada orang dewasa, pengetahuan tentang nilai akhlak harus disampaikan dalam forum yang memungkinkan terjadinya dialog karena tujuan pemberitahuan tentang nilai bukan sekadar informatif, melainkan diharap berakhir dengan penghayatan nilai.
1. penanaman nilai
2. Lingkungan yang Kondusif
3. Membangun Tokoh Idola
4. Pembiasaan kepada Pola Tingkah Laku Konstruktif.
Tulisan berikut ini akan membahas bagaimana Penanaman tentang nilai yang agar Anak-Anak menjadi Insan Mulia (Amalia).
Tingkah laku Insan Mulia dipengaruhi oleh aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika seseorang memiliki kapasitas yang seimbang dari ketiga aspek tersebut, teorinya ia dapat hidup harmoni dengan lingkungan dan dengan dirinya karena kemampuannya mengamati dan merespons permasalahan secara benar dan proporsional.
Pengetahuan tentang nilai akhlak itu sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian terutama bagi anak yang memiliki fitrah bawaan yang baik. Pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak bisa disampaikan, antara lain, oleh orang tua dan guru:
1. Orang tua dapat melakukannya sejak dini melalui dongeng sebelum tidur dan nasihat rutin. Dapat juga berupa nasihat khusus sehubung dengan kejadian-kejadian penting, misalnya ketika akan berangkat merantau, dalam proses memilih jodoh, ketika menemui hidup berumah tangga, ketika memduduki suatu jabatan;
2. Guru sekolah menyampaikannya dalam proses belajar mengajar melalui pelajaran akhlak atau budi pekerti yang pada umumnya lebih berpengaruh pada aspek kognitif dan sedikit pengaruh pada aspek afektif. Disiplin sekolah yang bermuatan nilai akhlak meski boleh jadi tidak disukai oleh murid, cukup besar pengaruhnya dalam diri si murid, sekurang-kurangnya merasuk ke alam bawah sadar.
3. Ulama atau orang bijak menyampaikannya sesuai salat berjamaah atau dalam pengajian, atau dalam pertemuan khusus.
4. Cendekiawan menyampaikannya melalui forum diskusi.
5. Melalui literature yang terprogram.
6. Dapat juga diproleh seseorang dari peristiwa yang mengesankan hati yang kemudian dijadikan pelajaran.
Bagi anak-anak, pengetahuan tentang nilai akhlak bersifat normatif. Akan tetapi, pada orang dewasa, pengetahuan tentang nilai akhlak harus disampaikan dalam forum yang memungkinkan terjadinya dialog karena tujuan pemberitahuan tentang nilai bukan sekadar informatif, melainkan diharap berakhir dengan penghayatan nilai.
2 Responses to "Penanaman Tentang Nilai"
Salam Bapak Agus,
Saya mendapat link drp.auto generated mail melalui saudagarminang.yahoo.group.
Izinkan saya menglinkkan laman blog saudara kelaman blog saya.
Banyak bahan yang positive hasil nukilan saudara.
Wassalam.
Hab Al Watan min wal iman
silahkan dengan senang hati..
Post a Comment