Fitrah Persahabatan
Semalam seorang teman datang ke rumah. Anak-anak Amalia sedang sibuk mempersiapkan untuk kegiatan ACIBU (Amalia Cinta Bumi). 'Sudah lama saya tidak berdiskusi dengan mas agus syafii.' kata Mas Imam, begitu kebiasaan saya memanggilnya. Kami berteman sejak dari tahun '90. Persahabatan kami dimulai dari sama-sama aktifis di remaja masjid. Persahabatan kami begitu indah. Sampai saya menikah dan mas imam juga sudah berkeluarga, kami saling bertandang dan bersilaturahmi.
Manusia adalah makhluk sosial dimana ia akan menjadi apa dan siapa tergantung dengan apa dan siapa ia bergaul. Secara fitri manusia membutuhkan orang lain, sebagai teman, sebagai partner, sebagai pesaing dan bahkan sebagai lawan.
Sahabat sejati adalah orang yang selalu berfikir dan berkehendak baik terhadap sahabatnya. Ia akan memberi dukungan jika ia merasa bahwa dukungannya itu akan membawa kebaikan sahabatnya. Sebaliknya jika sahabatnya keliru jalan, ia akan berkata tidak! meski pahit diucapkan dan pahit di dengar.
Sahabat yang materialistis biasanya rajin apel dalam keadaan suka, tetapi ia segera menjauh jika sahabatnya dalam kesulitan, ia sahabat hanya dalam suka, tidak dalam duka. Sahabat yang sekerabat biasanya angin-anginan, terkadang mesra, tetapi suatu ketika bisa menjadi musuh, bahkan musuh yang sukar didamaikan.
Sahabat sekerabat adalah sahabat sehidup, tetapi belum tentu semati. Hanya sahabat sejati yang biasanya jarang hadir dalam keadaan suka, tetapi justru hadir membela ketika dalam duka. Sahabat sejati adalah sahabat yang terikat oleh nilai-nilai kebajikan, ikhlas dan ibadah. Ketika kita sudah matipun sahabat sejati tetap menjaga nama baik kita, mendoakan kita. Dialah sahabat sehidup semati, sahabat di dunia dan sahabat di akhirat. Itulah fitrah persahabatan.
'Ya Alloh, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai sahabat-sahabat kami hanya karena mengharap keridhaan-Mu. '(Ibnu Umar)
Manusia adalah makhluk sosial dimana ia akan menjadi apa dan siapa tergantung dengan apa dan siapa ia bergaul. Secara fitri manusia membutuhkan orang lain, sebagai teman, sebagai partner, sebagai pesaing dan bahkan sebagai lawan.
Sahabat sejati adalah orang yang selalu berfikir dan berkehendak baik terhadap sahabatnya. Ia akan memberi dukungan jika ia merasa bahwa dukungannya itu akan membawa kebaikan sahabatnya. Sebaliknya jika sahabatnya keliru jalan, ia akan berkata tidak! meski pahit diucapkan dan pahit di dengar.
Sahabat yang materialistis biasanya rajin apel dalam keadaan suka, tetapi ia segera menjauh jika sahabatnya dalam kesulitan, ia sahabat hanya dalam suka, tidak dalam duka. Sahabat yang sekerabat biasanya angin-anginan, terkadang mesra, tetapi suatu ketika bisa menjadi musuh, bahkan musuh yang sukar didamaikan.
Sahabat sekerabat adalah sahabat sehidup, tetapi belum tentu semati. Hanya sahabat sejati yang biasanya jarang hadir dalam keadaan suka, tetapi justru hadir membela ketika dalam duka. Sahabat sejati adalah sahabat yang terikat oleh nilai-nilai kebajikan, ikhlas dan ibadah. Ketika kita sudah matipun sahabat sejati tetap menjaga nama baik kita, mendoakan kita. Dialah sahabat sehidup semati, sahabat di dunia dan sahabat di akhirat. Itulah fitrah persahabatan.
'Ya Alloh, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai sahabat-sahabat kami hanya karena mengharap keridhaan-Mu. '(Ibnu Umar)
1 Response to "Fitrah Persahabatan"
semoga kita dikaruniai sahabat-sahabat semacam itu...amin
Post a Comment