Masa Kalah Ama Sopir Metromini ya?

Siang yang panas ditengah deru bising metromini menambah penuh sesak dada membuat saya terasa pengab. Saya terkadang menikmati laju kendaraan umum, macet dan sesekali bisa bertegur sapa dengan sesama penumpang. Tak lama terdengar suara sopir metromini, sesampai di Kreo terdengar suara Sang sopir Metromini, 'Ucok, oper..oper..'

'Kenapa bang? kan setoran belum dapet nih kita.'tanya Ucok, si kenek.

'Kita sholat dhuhur dulu, rizki kan Alloh yang atur. siapa tau sehabis sholat kita dapat sewa banyak.' kata pak sopir.

Nampak wajah kenek metromini menggelengkan kepala seolah tak memahami jalan pikirannya. gelengan kepala si kenek hampir bisa dipahami sebagai bentuk pikiran masyarakat perkotaan yang terus bekerja yang tidak mengenal kata berhenti. Berhenti sejenak istirahat dan menjalankan ibadah sholat menjadi barang mewah.

'Sopir antik, hari gini masih sempat-sempatnya sholat..bukan malah ngejar setoran.' begitu gerutu kenek metromini.

Mendengar gerutu sikenek ini hampir membuat saya tertawa. Mentertawakan diri saya yang seolah saya itu keneknya. mengejar setoran tak pernah selesai dan tuntas. Hari ini dikerjakan, pekerjaan lainnya menumpuk. Sholat malah terkadang diakhir sampai istri mesti mengingatkan dengan SMS, 'Mas, sudah sholat belum?'

Untuk bisa menjalankan sholat tepat waktu seperti sopir metromini itu membutuhkan kekuatan yang sangat luar biasa didalam dirinya, dia harus mengalahkan hawa nafsu yang bernama setoran. Terlintas dalam pikiran, 'Masa saya kalah ama sopir metromini yak? bisa sholat lebih awal waktu?'

'Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di Sisi Alloh ialah orang yang paling bertaqwa.' (QS, al-Hujurat:ayat 13)

2 Responses to "Masa Kalah Ama Sopir Metromini ya?"

Kata Kita said...

Jadi malu nih, sama sopir metromini. Terima kasih sudah diingatkan oleh tulisan ini ya, mas Agus.

Indra's Family said...

sering-sering ingetin kita mas ... biar kita-kita ini jadi malu .. :D :D

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel