Hati Yang Memohon
Malam temaram menyelimuti jalanan. Anak-anak Amalia sedang melantunkan ayat-suci al-Quran. Mencerahkan hati yang berserah. Disaat semua usaha sudah dicobanya. Hanya memohon kepadaNya jalan kemudian terasa mudah. Seorang Bapak malam itu didampingi oleh istri dan putranya yang duduk di kelas 1 SMP. Beliau bertutur perjalanan hidupnya yang penuh liku.
Perjalanan hidupnya tak pernah disadarinya. Ditengah kebahagiaan diri dan keluarganya. Tiba-tiba terkena PHK. Perusahaannya ditutup. Usaha mencari kerja dilakukannya. Berhari-hari dirinya mencari pekerjaan tetapi selalu gagal. Beruntunglah setiap kali pulang dengan kekecewaan, istrinya selalu memberikan semangat. 'Sabar ayah, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sedang menguji kita,' begitulah yang diucapkan oleh istrinya disaat dirinya sedang putus asa.
Uang belanja sudah mulai menipis. Setiap kali membaca tulisan-tulisan Mas Agus Syafii di FB seolah menyadarkan kepada saya agar mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semua itu menenteramkan hati saya, tuturnya. Sampai kemudian beliau jatuh sakit. Didalam sakit itulah hatinya benar-benar berserah diri pada Allah dengan tetap menjalankan sholat lima waktu. Bagai mendapatkan kekuatan baru dipagi harinya tubuhnya menjadi terasa segar dan bisa kembali duduk dipembaringan. Istrinyamenyodorkan bubur ayam hangat sambil berucap, 'Sholat dan sabar. Insya Allah akan selalu ada jalan keluar, ayah.'
Beliau dalam kondisi yang sulit hanya bisa berserah diri kepada Sang Khaliq. Setiap tetesan air mata dalam munajat selalu dipanjatkannya. Sampai pada suatu hari ada teman lamanya meminta bantuan jasanya untuk mendapatkan pembiayaan dari bank. Berkat pengalamannya mengurus pembiayaan di Bank Syariah semuanya berjalan dengan lancar dan beliau memperoleh komisi atas jasa yang telah diberikannya.
Walaupun usaha yang dibukanya boleh terbilang sederhana menyediakan gas dan air galon, semua yang dijalaninya terasa lancar dan mudah. Ditengah usahanya yang kian menanjak semakin tekun sholat fardhu dan sholat malamnya. Ditengah ketekunannya memohon kepada Allah. Semuanya menjadi terlihat nyata. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semakin lama pelanggannya semakin banyak. Sedikit demi sedikit mampu menyewa ruko. Sampai bisa membeli kendaraan roda empat untuk keperluan usahanya.
'Istri saya selalu mengingatkan agar menyisihkan rizki untuk anak-anak Amalia. Alhamdulillah, rizki terasa lebih mengalir ketika kami berbagi sekaligus membawa keberkahan dan ketenteraman hati dalam keluarga kami,' tutur beliau malam itu. Dengan hati yang berserah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semua kesulitan telah dilaluinya dengan mudah. Subhanallah.
---
Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, nicaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya. (QS. 65 :2-3).
Perjalanan hidupnya tak pernah disadarinya. Ditengah kebahagiaan diri dan keluarganya. Tiba-tiba terkena PHK. Perusahaannya ditutup. Usaha mencari kerja dilakukannya. Berhari-hari dirinya mencari pekerjaan tetapi selalu gagal. Beruntunglah setiap kali pulang dengan kekecewaan, istrinya selalu memberikan semangat. 'Sabar ayah, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sedang menguji kita,' begitulah yang diucapkan oleh istrinya disaat dirinya sedang putus asa.
Uang belanja sudah mulai menipis. Setiap kali membaca tulisan-tulisan Mas Agus Syafii di FB seolah menyadarkan kepada saya agar mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semua itu menenteramkan hati saya, tuturnya. Sampai kemudian beliau jatuh sakit. Didalam sakit itulah hatinya benar-benar berserah diri pada Allah dengan tetap menjalankan sholat lima waktu. Bagai mendapatkan kekuatan baru dipagi harinya tubuhnya menjadi terasa segar dan bisa kembali duduk dipembaringan. Istrinyamenyodorkan bubur ayam hangat sambil berucap, 'Sholat dan sabar. Insya Allah akan selalu ada jalan keluar, ayah.'
Beliau dalam kondisi yang sulit hanya bisa berserah diri kepada Sang Khaliq. Setiap tetesan air mata dalam munajat selalu dipanjatkannya. Sampai pada suatu hari ada teman lamanya meminta bantuan jasanya untuk mendapatkan pembiayaan dari bank. Berkat pengalamannya mengurus pembiayaan di Bank Syariah semuanya berjalan dengan lancar dan beliau memperoleh komisi atas jasa yang telah diberikannya.
Walaupun usaha yang dibukanya boleh terbilang sederhana menyediakan gas dan air galon, semua yang dijalaninya terasa lancar dan mudah. Ditengah usahanya yang kian menanjak semakin tekun sholat fardhu dan sholat malamnya. Ditengah ketekunannya memohon kepada Allah. Semuanya menjadi terlihat nyata. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semakin lama pelanggannya semakin banyak. Sedikit demi sedikit mampu menyewa ruko. Sampai bisa membeli kendaraan roda empat untuk keperluan usahanya.
'Istri saya selalu mengingatkan agar menyisihkan rizki untuk anak-anak Amalia. Alhamdulillah, rizki terasa lebih mengalir ketika kami berbagi sekaligus membawa keberkahan dan ketenteraman hati dalam keluarga kami,' tutur beliau malam itu. Dengan hati yang berserah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semua kesulitan telah dilaluinya dengan mudah. Subhanallah.
---
Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, nicaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya. (QS. 65 :2-3).
0 Response to "Hati Yang Memohon"
Post a Comment