Makna Kebahagiaan

Ketika malam Hana dan Hisyam, anak-anak kami tertidur lelap. Ibunya selalu memandangi wajahnya. Malam itu istri saya mengatakan, "Mas, Kalo melihat Hana sedang tertidur lelap begini rasanya saya bahagia.." mendengar kata-kata istri saya, saya bisa membayangkan kebahagiaan seorang ibu yang setiap hari menjaga dan merawat Hana dan Hisyam dengan setulus hatinya, tentunya semua hal yang dilakukan seorang ibu mengasuh dan merawat anaknya memiliki makna kebahagiaan.

Ada dua ungkapan, senang dan bahagia. Senang adalah terpenuhinya tuntutan syahwat, misalnya sedang lapar menemukan makanan lezat, sedang haus menemukan minuman segar, sedang sulit menemukan kemudahan, sedang kesepian ketemu teman atau kekasih, sedang nganggur dapat pekerjaan. Adapun bahagia berhubungan dengan misteri yang sangat subyektif tetapi intinya adalah datangnya pertolongan ilahiyah hingga memperoleh sesuatu yang dianggap sebagai kebaikan ilahiyah (al khoir).

Seperti Rasa bahagia terasa ketika anaknya lahir laki-laki setelah sekian lama mendambakan ingin mempunyai anak lelaki. Keberhasilan memeliliki anak-lelaki tidak diklaim sebagaiprestasinya – "ini karena aku bisa bikinnya" kata sang ayah tetapi orang yang mempunyai anak lelaki setelah hampir putus asa mendambakan kehadirannya merasa bahwa kehadiran anak lelaki itu merupakan anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tak ternilai.

Kebahagiaan juga terasa ketika seorang ibu yang membesarkan anak gadisnya tanpa kehadiran suami sehingga ia dalam keadaan berat selalu berharap agar anaknya memiliki masa depan yang baik. Pada saatnya anak gadisnya dipersunting oleh seorang pemuda saleh yang cerah masa depannya. Masa depan cerah anak gadisnya itu tidak diklaim sebagai prestasinya tetapi benar-benar dipandang sebagai anugerah Allah. Itulah makna kebahagiaan.

0 Response to "Makna Kebahagiaan"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel