Ketenangan Hati
Hidup ini bagaikan sebuah roda yang berputar adakalanya saat untuk naik dan saatnya berhenti ataupun turun. Selalu ada perubahan, turun atau naik. Dalam usianya separoh abad ketika sedang menikmati kesuksesan dan kejayaan justru diterpa oleh penyakit kronis. Begitu tuturnya di Rumah Amalia. Kehadiran beliau membawa kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak Amalia. Sebagai bentuk rasa syukurnya atas kesembuhan dari sakitnya beliau berkenan berbagi rizki.
Beliau menceritakan tentang sakitnya. Beliau mengidap sakit liver. Penyakit yang dideritanya adalah penyakit pengantar maut. Kenyataan itu tentunya merupakan pukulan berat baginya. Namun dikala penuh kecemasan, suara adzan terdengar syahdu justru membukakan kesadarannya. Meluluhakn nuraninya, mengantarkan hidayah Allah kepada dirinya. Akhirnya dengan perasan yang tulus berjanji dalam hati, jika sembuh dari sakitnya maka akan menjalankan ibadah lebih baik lagi.
Sewaktu dalam keadaan sakit, berkat ketekunan seorang dokter dan atas pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala penyakit yang saya derita perlahan mulai membaik dan akhirnya sembuh. Padahal menurut dokter sangat kecil kemungkinannya untuk disembuhkan. Maka sejak itulah berkat dukungan istri dan anak-anaknya, beliau mendalami sholat dan ibadah lainnya.
'Saya merasakan perbedaan sebelum dan sesudah saya menjalani Islam dengan baik.' tutur beliau. 'Agama telah memberikan ketenangan dalam hati saya bahkan dalam keluarga. Bila agama dijalankan dengan baik maka persoalan hidup sesulit apapun akan mudah diatasinya.' lanjut beliau dengan mata berkaca-kaca. Air Matanya berlinang, sesekali beliau mengusap air matanya. Wajahnya terlihat teduh.
Islam telah memberikannya jalan hidup, membukakan tabir kehidupan bagi dirinya. Kalau hanya mementingkan materi mengabaikan agama sesungguhnya materi seberapa banyaknya tidak akan pernah cukup. tetapi bila keimanan kepada Allah cukup kuat, maka seberapapun rizki yang diprolehnya maka terasa cukup. 'Inilah prinsip hidup saya sebagai seorang muslim yang membawa ketenangan hati.' tutur beliau. Subhanallah.
'Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada. Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi, Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. al-Fath : 4).
Beliau menceritakan tentang sakitnya. Beliau mengidap sakit liver. Penyakit yang dideritanya adalah penyakit pengantar maut. Kenyataan itu tentunya merupakan pukulan berat baginya. Namun dikala penuh kecemasan, suara adzan terdengar syahdu justru membukakan kesadarannya. Meluluhakn nuraninya, mengantarkan hidayah Allah kepada dirinya. Akhirnya dengan perasan yang tulus berjanji dalam hati, jika sembuh dari sakitnya maka akan menjalankan ibadah lebih baik lagi.
Sewaktu dalam keadaan sakit, berkat ketekunan seorang dokter dan atas pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala penyakit yang saya derita perlahan mulai membaik dan akhirnya sembuh. Padahal menurut dokter sangat kecil kemungkinannya untuk disembuhkan. Maka sejak itulah berkat dukungan istri dan anak-anaknya, beliau mendalami sholat dan ibadah lainnya.
'Saya merasakan perbedaan sebelum dan sesudah saya menjalani Islam dengan baik.' tutur beliau. 'Agama telah memberikan ketenangan dalam hati saya bahkan dalam keluarga. Bila agama dijalankan dengan baik maka persoalan hidup sesulit apapun akan mudah diatasinya.' lanjut beliau dengan mata berkaca-kaca. Air Matanya berlinang, sesekali beliau mengusap air matanya. Wajahnya terlihat teduh.
Islam telah memberikannya jalan hidup, membukakan tabir kehidupan bagi dirinya. Kalau hanya mementingkan materi mengabaikan agama sesungguhnya materi seberapa banyaknya tidak akan pernah cukup. tetapi bila keimanan kepada Allah cukup kuat, maka seberapapun rizki yang diprolehnya maka terasa cukup. 'Inilah prinsip hidup saya sebagai seorang muslim yang membawa ketenangan hati.' tutur beliau. Subhanallah.
'Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada. Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi, Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. al-Fath : 4).
0 Response to "Ketenangan Hati"
Post a Comment