Qonaah

Pernah suatu hari ada seorang teman mampir ke Rumah Amalia. Kami berdua menikmati semangkuk bubur kacang ijo. Ditengah kami sedang menikmati bubur kacang ijo, kami berbincang tentang qonaah. Teman itu bertutur bahwasanya qonaah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.

Qonaah merupakan sikap orang yang gigih dalam berusaha dan giat dalam bekerja namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dirinya dengan senang hati menerima hasilnya dengan rasa penuh syukur terhadap nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan pada dirinya.

bagi kita yang mampu memiliki sikap qonaah maka rasa kecukupan inilah yang menjadikan dirinya kaya hati karena berapapun jumlah rizki yang diterima bagi kita sudah sangat cukup. Kekayaan hati ini yang selalu mendorong diri kita untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap berharap kepada karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam.

'Dari Abdullah ibnu Amru ibnu al-Ashr, bahwasanya Nabi bersabda, 'Sungguh beruntunglah orang yang masuk Islam dan diberikan rizki yang cukup kemudian Allah memberikan karuniaNya sikap qonaah (menerima apa adanya) dengan apa yang telah diberikan kepadaNya.' (HR. Muslim).

Bubur kacang ijo terasa begitu nikmat memaknai qonaah. Penjual bubur tersenyum mendengar perbincangan diantara kami tentang qonaah. Sore itu menjadi indah. Angin berlalu. Terlihat anak-anak berlarian dijalanan. 'Alhamdulillah, kita bisa menikmati bubur kacang ijo sekaligus belajar qonaah dari penjualnya,' tutur teman, wajahnya nampak berseri memaknai qonaah dalam realitas kehidupan sehari-hari.

0 Response to "Qonaah"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel