Kehampaan
Pada suatu hari di Rumah Amalia saya pernah kedatangan seorang tamu remaja putri yang 'broken heart' dan kedua orang tuanya sering bertengar, setiap hari menyaksikan pertengkaran dan kepedihan karena dikhianati kekasihnya. pertanyaan-pertanyaannya meluncur begitu saja dari bibirnnya.
'Diriku sudah hancur Mas..sudah hancur!'
Lebih baik sekalian saja aku rusak diriku.'
'Apa gunanya aku hidup terus?'
Itulah kehampaan yang dirasakannya. Tingkat keputusasaan yang paling tinggi. Jika keadaa benar-benar sulit semuanya terasa gelap dan bila hati tidak tahu harus berbuat apa, kondisi iman sangat lemah maka kehampaan menimbulkan niat ingin mengakhiri hidup.
Tentunya hal ini bisa dimengerti bahwa masalah yang dihadapi tidaklah ringan dan kita seringkali tidak mampu untuk menanggungnya. Atau merasakan hidup kita tidaklah ada artinya lagi. Kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan merasa sudah sudah tidak ada gunanya lagi hidup terus. Dan Allah mengingatkan kita dalam firmanNya.
'Dan janganlah engkau membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang padamu dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya maka kelak Kami akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.' (QS. an-Nisaa: 29 -30).
Bila kita merasakan kehampaan dan keinginan mengakhiri hidup. Cobalah untuk mengheningkan hati dan pikiran. Kita memohon kepada Sang Pemilik Kehidupan agar memberi bimbingan dan membersihkan hati kita. Kemudian menanam kebaikan dan keindahan kepada orang lain. Semuanya menjadi nyaman dan damai. Lalu penuh ketulusan hati kita sirami pohon-pohon kebaikan yang membawa manfaat bagi orang-orang disekeliling kita.
Itulah yang saya tawarkan kepada remaja putri tadi agar bersedia mengajar untuk teman-temannya di Rumah Amalia. Kehampaannya diisi dengan menanam kebaikan dan keindahan sehingga wajahnya yang murung sudah berubah dengan wajah yang ceria penuh kegembiraan dengan penuh suka cita hidupnya dipenuhi kebahagiaan.
'Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedang dia berbuat kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kemudahan segala urusan. (QS. Luqman : 22).
'Diriku sudah hancur Mas..sudah hancur!'
Lebih baik sekalian saja aku rusak diriku.'
'Apa gunanya aku hidup terus?'
Itulah kehampaan yang dirasakannya. Tingkat keputusasaan yang paling tinggi. Jika keadaa benar-benar sulit semuanya terasa gelap dan bila hati tidak tahu harus berbuat apa, kondisi iman sangat lemah maka kehampaan menimbulkan niat ingin mengakhiri hidup.
Tentunya hal ini bisa dimengerti bahwa masalah yang dihadapi tidaklah ringan dan kita seringkali tidak mampu untuk menanggungnya. Atau merasakan hidup kita tidaklah ada artinya lagi. Kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan merasa sudah sudah tidak ada gunanya lagi hidup terus. Dan Allah mengingatkan kita dalam firmanNya.
'Dan janganlah engkau membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang padamu dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya maka kelak Kami akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.' (QS. an-Nisaa: 29 -30).
Bila kita merasakan kehampaan dan keinginan mengakhiri hidup. Cobalah untuk mengheningkan hati dan pikiran. Kita memohon kepada Sang Pemilik Kehidupan agar memberi bimbingan dan membersihkan hati kita. Kemudian menanam kebaikan dan keindahan kepada orang lain. Semuanya menjadi nyaman dan damai. Lalu penuh ketulusan hati kita sirami pohon-pohon kebaikan yang membawa manfaat bagi orang-orang disekeliling kita.
Itulah yang saya tawarkan kepada remaja putri tadi agar bersedia mengajar untuk teman-temannya di Rumah Amalia. Kehampaannya diisi dengan menanam kebaikan dan keindahan sehingga wajahnya yang murung sudah berubah dengan wajah yang ceria penuh kegembiraan dengan penuh suka cita hidupnya dipenuhi kebahagiaan.
'Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedang dia berbuat kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kemudahan segala urusan. (QS. Luqman : 22).
0 Response to "Kehampaan"
Post a Comment