Kepedihan Hati
Seorang pemuda itu menangis. Air matanya mengalir begitu saja. Kekasihnya yang dicintainya telah pergi untuk selama. Di dalam masjid sujudnya begitu lama. Selesai sholat, saya mengantarkan pulang ke rumahnya. 'Hati saya terasa lega Mas Agus Syafii, setelah saya bisa menangis sewaktu sholat tadi.' ucapnya pada saya. Saya mengangguk mengerti apa yang dirasakannya. Kepedihan di dalam hati yang begitu terasa perih.
Ketika air mata itu mengalir tak terasa. Menetes begitu saja membasahi pipi dan hati terasa perih bagai disayat disaat ditimpa kesedihan. Sifat fitrah kita sebagai manusia apabila ditekan dalam batas ambang yang melebihi kemampuan dirinya akan menjadi kepedihan. Kepedihan inilah yang membuat air mata kita menjadi mengalir tak terasa.
Kepedihan adalah karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap orang selalu pernah mengalami kepedihan hati. laki-laki atau perempuan, orang kaya atau orang miskin tidak akan mampu menahan isak tangis jika ditimpa kepedihan hati. Hati kita mengendalikan seluruh tubuh kita, Bila hati damai maka tubuh kita merasa nyaman. Bila hati sedang kesal, dada terasa sesak. Bila hati sedang perih, air mata menjadi mengalir tanpa terasa.
Itulah sebabnya menangis bertanda bahwa kita memiliki hati yang peka. Hati yang mampu merasakan kenikmatan dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan menangis akan menjadikan ringan beban di dalam dada. Dengan menangis, semua penderitaan, semua yang menyesakkan seolah terangkat dari dada kita. Menangislah dan keluarkan beban yang menumpuk dalam dada kita. Menangislah dihadapan Allah Yang Maha pengasih dan Maha Penyayang. Keluarkanlah segala keluh kesah kita dihadapanNya dengan air mata yang mengalir.
Begitu air mata itu telah mengering. tangisan sudah selesai. Sujud sudah berlalu. Sekarang rasakan betapa nikmatnya dalam kesendirian. Menimbulkan rasa ketenangan di dalam hati dan tentunya hal itu menjadi lebih baik. Itulah nikmatnya kita sebagai seorang mukmin justru menjadikan diri kita menjadi kuat, bukan malah melemah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
'Janganlah engkau bersikap lemah dan janganlah pula engkau bersedih hati. Padahal engkaulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya. Jika engkau orang-orang yang beriman.' (QS. ali-Imran : 139).
Setiap air mata yang telah mengalir ketika hati kita terasa pedih, tentunya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggantikannya dengan kebahagiaan dan ditinggikan derajat kita menjadi lebih baik asalkan kita bersabar dan tawakal menerima apa yang telah menjadi kehendakNya.
'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.'(QS Ath-Thalaq 2-3).
Ketika air mata itu mengalir tak terasa. Menetes begitu saja membasahi pipi dan hati terasa perih bagai disayat disaat ditimpa kesedihan. Sifat fitrah kita sebagai manusia apabila ditekan dalam batas ambang yang melebihi kemampuan dirinya akan menjadi kepedihan. Kepedihan inilah yang membuat air mata kita menjadi mengalir tak terasa.
Kepedihan adalah karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Setiap orang selalu pernah mengalami kepedihan hati. laki-laki atau perempuan, orang kaya atau orang miskin tidak akan mampu menahan isak tangis jika ditimpa kepedihan hati. Hati kita mengendalikan seluruh tubuh kita, Bila hati damai maka tubuh kita merasa nyaman. Bila hati sedang kesal, dada terasa sesak. Bila hati sedang perih, air mata menjadi mengalir tanpa terasa.
Itulah sebabnya menangis bertanda bahwa kita memiliki hati yang peka. Hati yang mampu merasakan kenikmatan dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan menangis akan menjadikan ringan beban di dalam dada. Dengan menangis, semua penderitaan, semua yang menyesakkan seolah terangkat dari dada kita. Menangislah dan keluarkan beban yang menumpuk dalam dada kita. Menangislah dihadapan Allah Yang Maha pengasih dan Maha Penyayang. Keluarkanlah segala keluh kesah kita dihadapanNya dengan air mata yang mengalir.
Begitu air mata itu telah mengering. tangisan sudah selesai. Sujud sudah berlalu. Sekarang rasakan betapa nikmatnya dalam kesendirian. Menimbulkan rasa ketenangan di dalam hati dan tentunya hal itu menjadi lebih baik. Itulah nikmatnya kita sebagai seorang mukmin justru menjadikan diri kita menjadi kuat, bukan malah melemah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
'Janganlah engkau bersikap lemah dan janganlah pula engkau bersedih hati. Padahal engkaulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya. Jika engkau orang-orang yang beriman.' (QS. ali-Imran : 139).
Setiap air mata yang telah mengalir ketika hati kita terasa pedih, tentunya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggantikannya dengan kebahagiaan dan ditinggikan derajat kita menjadi lebih baik asalkan kita bersabar dan tawakal menerima apa yang telah menjadi kehendakNya.
'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.'(QS Ath-Thalaq 2-3).
0 Response to "Kepedihan Hati"
Post a Comment