Sabar Sebagai penyembuh

La taghdob, Walakal jannah, jangan marah, maka engkau masuk surga. Kata hana sedang menghapalkan satu hadis. Jangan marah dan bersabar adalah penyembuh dari setiap sakit. Kata sabar itu mengingatkan pada seorang teman yaitu seorang ustadz yang saya kenal sangat santun dalam tindakan dan tutur katanya. Suatu sore ustadz muda datang ke Rumah Amalia.

Ustadz muda itu bertutur dirinya pernah menderita sakit keras. Seakan-akan sakitnya merupakan awal dari kematian. Pada waktu sholat jumat tiba, dirinya memaksakan untuk sholat jumat. ustadz muda itu mengatakan barangkali jumat itu adalah jumat terakhir dirinya.

Usai sholat jumat ketika hendak keluar dari masjid, istrinya mengabarkan salahsatu anak tetangganya butuh kendaraan untuk diantar untuk berobat. Disaat sang ustadz itu sedang sakit, dengan penuh kesabaran dia tergogoh-gopoh mengantar anak yang sedang sakit ke poliklinik 24 jam. Anehnya, selesai mengantarkan berobat, tiba-tiba sakit keras yang dideritanya hilang begitu saja.

"Rupanya Alloh SWT mengabulkan doa anak-anak yang sakit itu, ucapan terima kasihnya membuat saya menjadi sehat seperti sekarang ini. kata ustadz muda itu. Matanya berkaca-kaca, ucap puji syukur kehadirat Alloh SWT senantiasa diucapkan berkali-kali.

0 Response to "Sabar Sebagai penyembuh"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel